Analisis Intermarket dalam Trading Forex: Memahami Hubungan Antara Pasar, Analisis Intermarket adalah salah satu metode analisis dalam trading forex yang memperhatikan hubungan antara pasar keuangan yang berbeda. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh John Murphy, seorang analis teknikal terkenal, dan menjadi salah satu metode analisis yang populer di kalangan trader forex.
Dalam analisis Intermarket, para trader akan memperhatikan hubungan antara empat jenis pasar keuangan utama, yaitu pasar saham, pasar obligasi, pasar komoditas, dan pasar valuta asing. Hubungan antara pasar-pasar ini dapat memberikan sinyal yang berguna dalam mengambil keputusan trading forex. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang analisis Intermarket dan bagaimana para trader dapat menggunakannya dalam trading forex.
Pengertian Analisis Intermarket
Analisis Intermarket adalah metode analisis yang memperhatikan hubungan antara pasar-pasar keuangan yang berbeda. Dalam hal ini, para trader akan memperhatikan hubungan antara empat jenis pasar keuangan utama, yaitu pasar saham, pasar obligasi, pasar komoditas, dan pasar valuta asing. Analisis Intermarket bertujuan untuk mengidentifikasi tren pasar yang sedang terjadi dan mencari peluang trading forex yang menguntungkan.
Dalam analisis Intermarket, para trader akan memperhatikan hubungan antara pasar saham dan pasar obligasi. Jika pasar saham sedang mengalami kenaikan, maka dapat diasumsikan bahwa pasar obligasi sedang mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan investor cenderung memindahkan investasinya dari pasar obligasi ke pasar saham ketika pasar saham sedang mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika pasar obligasi sedang mengalami kenaikan, maka dapat diasumsikan bahwa pasar saham sedang mengalami penurunan.
Selain itu, analisis Intermarket juga memperhatikan hubungan antara pasar komoditas dan pasar valuta asing. Jika harga komoditas sedang naik, maka dapat diasumsikan bahwa mata uang negara-negara yang menjadi produsen komoditas tersebut akan menguat. Hal ini dikarenakan peningkatan harga komoditas akan meningkatkan pendapatan negara-negara produsen komoditas tersebut. Sebaliknya, jika harga komoditas sedang turun, maka dapat diasumsikan bahwa mata uang negara-negara produsen komoditas tersebut akan melemah.
Pentingnya Analisis Intermarket dalam Trading Forex
Analisis Intermarket penting dalam trading forex karena dapat memberikan sinyal yang berguna dalam mengambil keputusan trading. Dengan memperhatikan hubungan antara pasar-pasar keuangan yang berbeda, para trader dapat mengidentifikasi tren pasar yang sedang terjadi dan mengambil keputusan trading yang lebih akurat.
Sebagai contoh, jika pasar saham sedang mengalami kenaikan, maka dapat diasumsikan bahwa pasar obligasi sedang mengalami penurunan. Dalam hal ini, para trader dapat memilih untuk membuka posisi jual pada obligasi atau membuka posisi beli pada saham. Sebaliknya, jika pasar obligasi sedang mengalami kenaikan, maka dapat diasumsikan bahwa pasar saham sedang mengalami penurunan. Dalam hal ini, para trader dapat memilih untuk membuka posisi jual pada saham atau membuka posisi beli pada obligasi.
Selain itu, analisis Intermarket juga dapat membantu para trader dalam mengidentifikasi peluang trading forex yang menguntungkan. Jika harga komoditas sedang naik, maka dapat diasumsikan bahwa mata uang negara-negara yang menjadi produsen komoditas tersebut akan menguat. Dalam hal ini, para trader dapat memilih untuk membuka posisi beli pada mata uang tersebut. Sebaliknya, jika harga komoditas sedang turun, maka dapat diasumsikan bahwa mata uang negara-negara produsen komoditas tersebut akan melemah. Dalam hal ini, para trader dapat memilih untuk membuka posisi jual pada mata uang tersebut.
Dengan demikian, analisis Intermarket dapat membantu para trader dalam mengambil keputusan trading yang lebih akurat dan mengidentifikasi peluang trading forex yang menguntungkan. Namun, perlu diingat bahwa analisis Intermarket bukanlah satu-satunya metode analisis yang dapat digunakan dalam trading forex. Para trader perlu mempertimbangkan berbagai faktor lainnya, seperti analisis fundamental dan teknikal, sebelum mengambil keputusan trading.
Hubungan Antara Pasar Keuangan dalam Analisis Intermarket
Dalam analisis Intermarket, para trader akan memperhatikan hubungan antara empat jenis pasar keuangan utama, yaitu pasar saham, pasar obligasi, pasar komoditas, dan pasar valuta asing. Berikut adalah penjelasan mengenai hubungan antara pasar-pasar keuangan tersebut:
1. Hubungan Antara Pasar Saham dan Pasar Obligasi
Hubungan antara pasar saham dan pasar obligasi dapat memberikan sinyal yang berguna dalam mengambil keputusan trading forex. Jika pasar saham sedang mengalami kenaikan, maka dapat diasumsikan bahwa pasar obligasi sedang mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan investor cenderung memindahkan investasinya dari pasar obligasi ke pasar saham ketika pasar saham sedang mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika pasar obligasi sedang mengalami kenaikan, maka dapat diasumsikan bahwa pasar saham sedang mengalami penurunan.
Namun, perlu diingat bahwa hubungan antara pasar saham dan pasar obligasi tidak selalu berjalan searah. Ada kalanya pasar saham dan pasar obligasi mengalami kenaikan secara bersamaan atau sebaliknya. Oleh karena itu, para trader perlu memperhatikan faktor-faktor lainnya, seperti suku bunga dan kondisi ekonomi global, sebelum mengambil keputusan trading.
2. Hubungan Antara Pasar Komoditas dan Pasar Valuta Asing
Hubungan antara pasar komoditas dan pasar valuta asing dapat memberikan sinyal yang berguna dalam mengambil keputusan trading forex. Jika harga komoditas sedang naik, maka dapat diasumsikan bahwa mata uang negara-negara yang menjadi produsen komoditas tersebut akan menguat. Hal ini dikarenakan peningkatan harga komoditas akan meningkatkan pendapatan negara-negara produsen komoditas tersebut. Sebaliknya, jika harga komoditas sedang turun, maka dapat diasumsikan bahwa mata uang negara-negara produsen komoditas tersebut akan melemah. Hal ini dikarenakan penurunan harga komoditas akan menurunkan pendapatan negara-negara produsen komoditas tersebut.
Namun, hubungan antara pasar komoditas dan pasar valuta asing juga tidak selalu berjalan searah. Ada kalanya mata uang negara-negara produsen komoditas tidak bereaksi terhadap perubahan harga komoditas. Oleh karena itu, para trader perlu memperhatikan faktor-faktor lainnya, seperti politik dan kondisi ekonomi global, sebelum mengambil keputusan trading.
3. Hubungan Antara Pasar Obligasi dan Pasar Valuta Asing
Hubungan antara pasar obligasi dan pasar valuta asing dapat memberikan sinyal yang berguna dalam mengambil keputusan trading forex. Jika suku bunga pasar obligasi suatu negara naik, maka dapat diasumsikan bahwa mata uang negara tersebut akan menguat. Hal ini dikarenakan peningkatan suku bunga akan membuat mata uang negara tersebut lebih menarik bagi investor. Sebaliknya, jika suku bunga pasar obligasi suatu negara turun, maka dapat diasumsikan bahwa mata uang negara tersebut akan melemah.
Namun, perlu diingat bahwa hubungan antara pasar obligasi dan pasar valuta asing juga tidak selalu berjalan searah. Ada kalanya mata uang suatu negara tidak bereaksi terhadap perubahan suku bunga pasar obligasi. Oleh karena itu, para trader perlu memperhatikan faktor-faktor lainnya, seperti kebijakan moneter dan kondisi ekonomi global, sebelum mengambil keputusan trading.
4. Hubungan Antara Pasar Saham dan Pasar Komoditas
Hubungan antara pasar saham dan pasar komoditas juga dapat memberikan sinyal yang berguna dalam mengambil keputusan trading forex. Jika harga saham perusahaan di sektor komoditas sedang naik, maka dapat diasumsikan bahwa harga komoditas yang diproduksi oleh perusahaan tersebut juga akan naik. Sebaliknya, jika harga saham perusahaan di sektor komoditas sedang turun, maka dapat diasumsikan bahwa harga komoditas yang diproduksi oleh perusahaan tersebut juga akan turun.
Namun, hubungan antara pasar saham dan pasar komoditas juga tidak selalu berjalan searah. Ada kalanya perusahaan di sektor komoditas mengalami kenaikan harga saham, tetapi harga komoditas yang diproduksi oleh perusahaan tersebut justru turun. Oleh karena itu, para trader perlu memperhatikan faktor-faktor lainnya, seperti persaingan dan kondisi ekonomi global, sebelum mengambil keputusan trading.
Baca juga : Strategi Trading Forex dengan Menggunakan Pola Candlestick
Cara Menggunakan Analisis Intermarket dalam Trading Forex
Dalam menggunakan analisis Intermarket dalam trading forex, para trader perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Menganalisis Hubungan Antara Pasar-Pasar Keuangan
Para trader perlu menganalisis hubungan antara pasar saham, pasar obligasi, pasar komoditas, dan pasar valuta asing untuk mengidentifikasi sinyal yang berguna dalam mengambil keputusan trading forex.
2. Membuat Prediksi Pergerakan
Setelah menganalisis hubungan antara pasar-pasar keuangan, para trader dapat membuat prediksi pergerakan harga mata uang. Misalnya, jika harga minyak sedang naik dan suku bunga pasar obligasi juga naik, maka dapat diasumsikan bahwa mata uang negara produsen minyak akan menguat. Sebaliknya, jika harga saham di sektor komoditas turun dan suku bunga pasar obligasi juga turun, maka dapat diasumsikan bahwa mata uang negara produsen komoditas akan melemah.
3. Memilih Pasangan Mata Uang yang Tepat
Setelah membuat prediksi pergerakan harga mata uang, para trader perlu memilih pasangan mata uang yang tepat untuk ditradingkan. Hal ini dilakukan dengan memilih pasangan mata uang yang berkaitan dengan faktor-faktor yang telah dianalisis sebelumnya.
Misalnya, jika trader memperkirakan bahwa harga minyak akan naik dan suku bunga pasar obligasi akan naik, maka trader dapat memilih pasangan mata uang USD/CAD atau AUD/USD. Kedua pasangan mata uang ini berkaitan dengan faktor-faktor yang telah dianalisis, yaitu harga minyak dan suku bunga pasar obligasi.
4. Memilih Time Frame yang Tepat
Setelah memilih pasangan mata uang yang tepat, para trader perlu memilih time frame yang tepat untuk trading forex. Time frame yang dipilih akan mempengaruhi strategi trading yang digunakan.
Misalnya, jika trader menggunakan time frame harian, maka strategi trading yang digunakan akan berbeda dengan strategi trading yang digunakan pada time frame 15 menit. Oleh karena itu, para trader perlu memilih time frame yang sesuai dengan strategi trading yang digunakan.
5. Menentukan Stop Loss dan Take Profit
Setelah memilih pasangan mata uang dan time frame yang tepat, para trader perlu menentukan level stop loss dan take profit. Level stop loss dan take profit digunakan untuk mengurangi risiko kerugian dan mengunci keuntungan.
6. Melakukan Monitoring dan Evaluasi
Setelah melakukan trading forex, para trader perlu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja trading mereka. Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan trading dan memperbaiki strategi trading jika diperlukan.
Kesimpulan
Analisis Intermarket merupakan salah satu teknik analisis yang dapat digunakan dalam trading forex. Teknik analisis ini menghubungkan antara pasar saham, pasar obligasi, pasar komoditas, dan pasar valuta asing untuk mengidentifikasi sinyal yang berguna dalam mengambil keputusan trading forex.
Dalam menggunakan analisis Intermarket, para trader perlu menganalisis hubungan antara pasar-pasar keuangan, membuat prediksi pergerakan harga mata uang, memilih pasangan mata uang yang tepat, memilih time frame yang tepat, menentukan stop loss dan take profit, serta melakukan monitoring dan evaluasi.
Meskipun analisis Intermarket dapat memberikan sinyal yang berguna dalam mengambil keputusan trading forex, namun trader juga perlu memperhatikan faktor-faktor lainnya, seperti kebijakan moneter dan kondisi ekonomi global, sebelum mengambil keputusan trading.