Disposable Income, Pendapatan adalah salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Salah satu jenis pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat adalah pendapatan bersih atau yang sering disebut dengan disposable income. Pendapatan bersih ini merupakan pendapatan yang tersedia setelah dipotong pajak dan biaya-biaya lainnya. Pendapatan bersih ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti untuk konsumsi, tabungan, investasi, dan lain sebagainya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang disposable income, yaitu bagaimana disposable income dihitung, faktor-faktor yang mempengaruhi disposable income, serta cara mengelola disposable income yang efektif.
Pengertian Disposable Income
Disposable income atau pendapatan bersih adalah pendapatan yang tersedia setelah dikurangi pajak dan biaya-biaya lainnya. Pendapatan bersih ini merupakan pendapatan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti konsumsi, tabungan, investasi, dan lain sebagainya. Konsumsi merupakan salah satu penggunaan yang paling umum dari pendapatan bersih. Dalam hal ini, konsumsi dapat diartikan sebagai pembelian barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan.
Bagaimana Disposable Income Dihitung?
Disposable income dihitung dengan mengurangkan pajak dan biaya-biaya lainnya dari pendapatan kotor. Pajak yang dipotong biasanya berupa pajak penghasilan, sedangkan biaya-biaya lainnya dapat berupa premi asuransi, iuran pensiun, dan lain sebagainya.
Misalnya, jika seseorang memiliki pendapatan kotor sebesar Rp 10.000.000 dan pajak yang harus dibayarkan sebesar Rp 2.000.000, maka disposable income yang dimiliki adalah sebesar Rp 8.000.000.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disposable Income
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi disposable income seseorang. Beberapa faktor tersebut di antaranya adalah:
1.Pendapatan Kotor
Pendapatan kotor merupakan faktor yang paling mempengaruhi disposable income seseorang. Semakin besar pendapatan kotor seseorang, maka semakin besar pula disposable income yang dimilikinya. Sebaliknya, jika pendapatan kotor seseorang kecil, maka disposable income yang dimilikinya juga kecil.
2.Pajak
Pajak merupakan biaya yang harus dibayarkan oleh setiap warga negara. Besar kecilnya pajak yang harus dibayarkan akan mempengaruhi disposable income seseorang. Semakin besar pajak yang harus dibayarkan, maka semakin kecil pula disposable income yang dimilikinya.
3.Biaya-Biaya Lainnya
Selain pajak, terdapat juga biaya-biaya lainnya yang harus dibayarkan oleh seseorang, seperti premi asuransi, iuran pensiun, dan lain sebagainya. Besar kecilnya biaya-biaya tersebut juga akan mempengaruhi disposable income seseorang.
4.Hutang
Hutang juga dapat mempengaruhi disposable income seseorang. Jika seseorang memiliki hutang yang besar, maka disposable income yang dimilikinya akan berkurang karena sebagian pendapatan harus digunakan untuk membayar hutang.
5.Inflasi
Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Jika inflasi tinggi, maka harga barang dan jasa akan naik sehingga daya beli disposable income seseorang akan menurun.
6.Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah, seperti kebijakan fiskal dan moneter, juga dapat mempengaruhi disposable income seseorang. Kebijakan fiskal, seperti pengenaan pajak, dapat menurunkan disposable income seseorang. Sedangkan kebijakan moneter, seperti kenaikan suku bunga, juga dapat menurunkan disposable income seseorang.
Cara Mengelola Disposable Income dengan Efektif
Setelah mengetahui pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi disposable income, selanjutnya adalah bagaimana mengelola disposable income dengan efektif. Berikut ini adalah beberapa cara mengelola disposable income yang efektif.
1. Membuat Rencana Keuangan
Membuat rencana keuangan adalah langkah pertama yang harus dilakukan dalam mengelola disposable income. Rencana keuangan dapat membantu seseorang dalam merencanakan pengeluaran dan menentukan prioritas pengeluaran yang harus dilakukan.
2. Menabung
Menabung merupakan salah satu cara mengelola disposable income yang efektif. Menabung dapat membantu seseorang dalam mempersiapkan dana untuk keperluan di masa depan, seperti dana pendidikan, dana pensiun, dan lain sebagainya.
3. Berinvestasi
Selain menabung, berinvestasi juga merupakan cara mengelola disposable income yang efektif. Berinvestasi dapat membantu seseorang dalam meningkatkan nilai aset yang dimilikinya.
4. Mengurangi Hutang
Mengurangi hutang juga merupakan cara mengelola disposable income yang efektif. Semakin kecil hutang yang dimiliki, maka semakin besar pula disposable income yang dimiliki.
5. Membuat Anggaran
Membuat anggaran pengeluaran merupakan cara yang efektif dalam mengelola disposable income. Dengan membuat anggaran pengeluaran, seseorang dapat mengetahui pengeluaran apa saja yang harus dilakukan dan berapa besar anggaran yang harus disiapkan.
6. Menghindari Konsumsi yang Berlebihan
Menghindari konsumsi yang berlebihan juga merupakan cara mengelola disposable income yang efektif. Konsumsi yang berlebihan dapat membuat disposable income seseorang cepat habis dan tidak tersisa untuk keperluan lainnya.
7. Mencari Sumber Penghasilan Tambahan
Mencari sumber penghasilan tambahan juga merupakan cara mengelola disposable income yang efektif. Sumber penghasilan tambahan dapat membantu seseorang dalam meningkatkan disposable income yang dimilikinya.
Kesimpulan
Disposable income atau pendapatan bersih merupakan pendapatan yang tersedia setelah dikurangi pajak dan biaya-biaya lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi disposable income antara lain pendapatan bruto, pajak, biaya-biaya wajib, dan faktor-faktor eksternal seperti inflasi dan kebijakan pemerintah. Disposable income sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena merupakan sumber pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan seseorang.
Namun, disposable income juga dapat terpengaruh oleh berbagai faktor, seperti pengeluaran yang berlebihan, hutang yang besar, dan inflasi yang tinggi. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk mengelola disposable income dengan efektif.
Beberapa cara mengelola disposable income yang efektif antara lain membuat rencana keuangan, menabung, berinvestasi, mengurangi hutang, membuat anggaran, menghindari konsumsi yang berlebihan, dan mencari sumber penghasilan tambahan. Dengan mengelola disposable income dengan efektif, seseorang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta mempersiapkan dana untuk keperluan di masa depan.
Sebagai kesimpulan, disposable income merupakan sumber pendapatan yang tersedia setelah dikurangi pajak dan biaya-biaya lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi disposable income antara lain pendapatan bruto, pajak, biaya-biaya wajib, dan faktor-faktor eksternal seperti inflasi dan kebijakan pemerintah. Disposable income sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena merupakan sumber pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan seseorang.
Namun, disposable income juga dapat terpengaruh oleh berbagai faktor, seperti pengeluaran yang berlebihan, hutang yang besar, dan inflasi yang tinggi. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk mengelola disposable income dengan efektif dengan membuat rencana keuangan, menabung, berinvestasi, mengurangi hutang, membuat anggaran, menghindari konsumsi yang berlebihan, dan mencari sumber penghasilan tambahan. Dengan mengelola disposable income dengan efektif, seseorang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta mempersiapkan dana untuk keperluan di masa depan.